Sejarah Desa


  1. SEJARAH DESA
  1. Asal Usul Desa

Desa Bumirejo dulunya terbentuk di tepi hutan, yang merupakan dampak dari letusan Gunung Sindoro atau Sundoro yang terjadi pada tahun 1822. Banyak pohon – pohon besar yang tertimbun oleh larva panas dan abu vulkanik yang lama kelamaan menjadi hamparan tanah. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya fosil-fosil kayu yang berada di dalam tanah, terutama galian pasir di wilayah desa. Desa Bumirejo dilewati dua buah sungai besar, yaitu sungai “Wangan Aji” dan sungai “Prupuk”.

Bumirejo terbentuk dari penggabungan dua desa yaitu; Desa Kebumen dengan Kepala Desa Terakhir; H. Sholeh dan Desa Kongsi dengan Kepala Desa terakhir; Munjarat. Perjalanan Desa Bumirejo dimulai sekitar tahun 1922, dengan diadakannya pemilihan Kepala Desa untuk pertama kalinya setelah penggabungan.

 

  1. Pemimpin Desa

Setelah penggabungan sekitar tahun 1922, sebelum masa kemerdekaan sampai sekarang Kepala Desa Bumirejo sudah dijabat oleh 9 orang Kepala Desa definitif. Lama masa jabatan dari masing-masing Kepala Desa beragam, ada yang berakhir sesuai masa jabatan ada yang tidak sampai batas waktu masa jabatan. Tercatat juga ada yang menjabat sampai 2 periode masa jabatan, hal ini tidak terlepas dari dnamika dan perkembangan pemikiran masyarakat.

Berikut nama-nama Kepala Desa Bumirejo yang pernah menjabat disertai periodesasi waktu dan hasil pembangunannya:

  1. Abdul Jabbar ( 1922 – 1934 )

Beliau adalah Kepala Desa Pertama Desa Bumirejo, berdomisili di Kongsi ( Sekarang RT 03 RW 03 ). Pada masa pemerintahannya, terbangun Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1926 di Dusun Kongsi ( yang sekarang menjadi SD N Bumirejo II ) yang baru terdiri dari 3 kelas; kelas1,2 dan 3 yang diampu oleh Pak Guru Suradi sebagai Kepala Sekolah dan dibantu oleh Pak Guru Atmo dan Pak Guru Darmo. Untuk kelas 4,5,6 dilanjutkan di Kalibeber. Pada masa ini murid-muridnya tidak hanya berasal dari Desa Bumirejo tetapi dari daerah-daerah disekitar Bumirejo; Klesman, Blederan, Gemblengan, Bedilon dan Krasak.

Dari sini bisa kita ketahui bahwa sejak dahulu kala Desa Bumirejo sudah menjadi pusat pendidikan.

Pada masa ini juga telah berdiri Lembaga Keuangan atau Bank, terletak di Kongsi ( depan Madin Tarbiyatul Mubtadiin, RT 01/04 sekarang). Bank ini milik para taipan / orang China yang memang banyak menetap di Bumirejo terutama di wilayah Jawar tepi jalan. Mereka juga bergerak di sektor perdagangan, yang paling terkenal adalah perdagangan sayur mayur. Dan dari aktifitas dagang atau bentuk kerjasama perdagangan inilah tercipta kata Kongsi atau Kongsen.

  1. Ali Masnuh ( 1934 – 1941 )

Pada periode Kepala Desa Ali Masnuh ( Sekarang masuk RT 01 RW 04), terbangun masjid Baiturrochman yang terletak di Kongsi ( Sekarang masuk RT 02 RW 03 Bumirejo ) yaitu dibangun tahun 1936. Beliau teramat lihai dalam bidang negoisasi dan hubungan dengan desa-desa tetangga. Pada masa ini masih sering terjadi tindak pencurian hasil pertanian dan alat rumah tangga, tapi karena wibawa dan keberanian Ali Masnuh, Bumirejo relatif aman dari tindak pencurian. Kalaupun terjadi pencurian berkat kelihaian negosiasi dan wibawanya, barang-barang tersebut bisa ditemukan kembali atau di antar kembali ke pemiliknya.

  1. Dimyati ( 1941 – 1945 )

Masa kepemimpinan ini bersamaan dengan masa pendudukan Jepang di Indonesia, tak terkecuali di Desa Bumirejo. Dengan kelugasan dan pepiawiannya dalam memimpin dan melindungi masyarakat, keberadaan Tentara Jepang di Bumirejo tidak membawa malapetaka bahkan cenderung bisa berbaur dan bersahabat. Pada masa Kepala Desa Dimyati ( Siglegah / RT 03 RW 02 sekarang ) ini, terbangun Masjid Jami’ Al Imron di Dusun Kongsi ( RT 01 Rw 04 ) yang menjadi tempat pelaksanaan Sholat Jum’at Dusun Kongsi hingga sekarang.

  1. Ahmad Subandi ( 1945 – 1976 )

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekannya, tanggal 17 Agustus 1945, kepemimpinan Jepang berakhir. Seluruh tatanan, termassuk tatanan pemerintahan berubah dan diperbaharui. Kepala Desa Ahmad Subandi menjadi Kepala Desa pertama era kemerdekaan. Beliau cukup lama menjadi kepala desa Bumirejo, kurang lebih 31 tahun. Sebelum menjadi kepala desa, beliau terkenal dengan keilmuan di bidang agama ( Kyai ) dan turut mewarnai dalam gaya kepemimpinan beliau di pemerintahan desa.  Musyawarah, menjalin komunikasi dan dengar pendapat dengan para kyai dan sesepuh, menjadi kebiasaan yang beliau lakukan. Banyak konsensus ( hukum yang tidak tertulis tetapi disepakati sampai sekarang ) yang dihasilkan pada masa kepemimpinannya, terutama di Dusun Kongsi antara lain; pelaksanaan Sholat ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha, pelaksanaan Sholat Jum’at, pelaksanaan Maulidiyyah dan Rojabiyah.

Dalam Bidang Pembangunan,yang masih ada antara lain : Perataan jalan protokol baik Bumen maupun Kongsi, Rintisan air bersih dari sungai Prupuk, rintisan Lapangan Desa Bumirejo, Jembatan Bumen, Jembatan Kongsi, Gedung Madrasah Diniyah Tarbiyatul Mubtadiin.

  1. Ahmad Azis ( 1876 – 1978 )

Kepemimpinan Kepala Desa Ahmad Azis berlangsung tidak begitu lama, sekitar 2 tahun kurang. Belum banyak hal perubahan baik dalam bidang pembangunan maupun tatanan sosial yang terjadi.

  1. Zaenal Abidin ( 1978 – 1990 )

Zaenal ‘Abidin teilih secara definitif menjadi Kepala Desa Bumirejo setelah menjadi PJ selama 2 tahun. Banyak prestasi yang telah diukir dalam periode Kepala Desa ini. Dalam Bidang Pembangunan antara lain : Pelebaran jalan tembus Bumen – Kongsi, Pembangunan Pertama Lapangan Desa Bumirejo, Pembangunan Gedung Olahraga Desa Bumirejo di Dusun Bumen. Dalam Bidang Pemerintahan pertama kali terbentuknya Kelembagaan dan Pembagian Wilayah RT RW.  Bidang Pendidikan Pembangunan Gedung SD Inpres I Bumirejo di Dusun Bumen, Pendirian Lembaga Pendidikan TK.

  1. M. Syukri AS ( 1990 – 1998 )

Beliau telah lama berkecimpung di pemerintahan desa sebelum teilih menjadi Kepala Desa, yaitu menjadi Sekretaris Desa di era Kepala Desa Zaenal ‘Abidin. Dalam bidang pembangunan, beliau berhasil membangun Pos Kampling untuk meningkatkan bidang keamanan. Pembangunan Kantor Desa Bumirejo yang berada di RT 02 RW 03, pelebaran jalan tembus Protokol Kongsi – Genggong.

  1. Fatoni ( 1998 – 2002 )

Masa kepemimpinan Kepala Desa Fatoni berlangsung selama 4 tahun, torehan prestasi dalam bidang pembangunan antara lain : Rolak Jalan Protokol Bumen dan Kongsi, Pembuatan jaringan Air Bersih, pelebaran jalan tembus Kongsi – Gemblengan.

  1. Nur Khamid ( 2003 – 2008 , 2009 – 2014 )

Kepala Desa Nur Khamid menjabat selama dua periode. Periode pertama ( 2003 – 2008 ) berhasil membangun jalan tembus Tempel – Bumen, perbaikan jalan tembus Kongsi ( Ngembel ) – Bumen, jalan tembus Kongsi – Klesman, pebelian mata air Sibendhot ( sekitar Sungai Prupuk ), pembangunan jembatan penghubung antara Bumen – Krasak, pengadaan tanah makam, pembelian bangunan untuk kantor desa, pembangunan gedung TK Pertiwi II, renovasi jembatan Bumen, pembuatan jembatan Jawar ( Jln. Asyarif ). Dalam bidang kebersihan, beliau pencetus dan menginisiasi kegiatan penanganan sampah. Dalam bidang pendidikan beliau membidani pendirian Lembaga Pendidikan PAUD Permata Hati.

Dalam pilkades tahun 2009 beliau teilih untuk kedua kalinya. Dalam periode ini pembangunan yang berhasil dilaksanakan antara lain : betonisasi jalan protokol Bumen dan jalan protokol Kongsi, pembuatan dan betonisasi jalan tembus Jawar – Klesman, jalan tembus Genggong, jalan tembus Kongsi – Siduman – Klesman, jalan pertanian Wangan anyar, perbaikan irigasi pertanian Sebiri, Renovasi Jembatan Kongsi, Pembangunan Gedung PKD, PAUD, TK. Pembangunan SPAL induk Dusun Kongsi, pebangunan septickthank I ( RW 4, kerjasama dengan CSR AQUA ).

  1.  Setelah berakhirnya periode kepemipinan Nur Khamid, desa Bumirejo tidak langsung mengadakan Pemilihan Kepala Desa. Selama masa 2 tahun ( Oktober 2014 – Oktober 2016 ) kepemimpinan Pemerintahan Desa di jabat oleh Penjabat ( PJ ) Kepala Desa yaitu Sekretaris Desa, Saudara Sobirin. Periode kepemimpinan PJ Sobirin merupakan awal diberlakukannya UU Desa No 6 tahun 2014 yang berimplementasi pada terealisasinya Dana Desa yang bersumber dari APBN.

Selama 2 tahun PJ Sobirin, pembangunan yang berhasil dilaksanakan antara lain : betonisasi jalan tembus Kongsi – Gemblengan, betonisasi jalan Genggong, pembuatan septickthank kommunal bak II ( RW 4 ) dari APBD kab. dan septickthank kommunal Ponpes Al Hidaayah kerjasama dengan CSR AQUA, pembangunan jembatan Silebuh.

Dalam bidang administrasi pemerintahan, terbentuknya Sistem Informasi Desa atau SID yang merupakan Basic Data Sosial, Spasial dan  Raster / Peta Desa yang sangat membantu dalam penyusunan program desa.

  1. Faizin ( 2016 – sekarang )

Beliau Kepala Desa devinitif hasil Pilkades tanggal 22 November 2016 yang dilantik pada tanggal 30 Desember 2016. Awal kepemimpinan

beliau mempunyai tugas untuk menyusun JMDes 2017 - 2022 yang akan menjadi landscape / landasan program yang nanti akan dijabarkan dalam RKP dan APBDes.

 

Daftar Kepala Desa Bumirejo dan Periode Kepemimpinannya

No

Nama

Periode

Status

1.

Abdul Jabar

1922 – 1934

Kepala Desa

2.

Ali Masnuh

1934 – 1941

Kepala Desa

3.

Dimyati

1941 – 1945

Kepala Desa

4.

Ahmad Subandi

1945 – 1976

Kepala Desa

5.

Ahmad Azis

1976 – 1978

Kepala Desa

6.

Zaenal Abidin

1978 – 1980

PJ

7.

Zaenal Abidin

1980 – 1990

Kepala Desa

8.

M. Syukri AS

1990 – 1998

Kepala Desa

9.

Ngafif

1998 -

PJ

10.

Fathoni

1998 – 2002

Kepala Desa

11.

Jamil Syukur

PJ I : 7 Bulan

PJ

12.

Sobirin

PJ II : 6 Bulan

PJ

13.

Nur Khamid, SE

2003 – 2008, 2008 – 2014

Kepala Desa

14.

Sobirin

2014-2016

PJ

15

Faizin

2016-Sekarang

Kepala Desa


Total Dibaca

Motto :

  • responsif
  • adaptif
  • efektif
  • efesien 

Contact Details

Telephone: 0831 2821 8920
Email:  pingpapat17@gmail.com
Website: https://bumirejo-mojotengah.wonosobokab.go.id

Jalan Dieng KM 06 Kongsi Bumirejo Mojotengah Wonosobo 56351